8. Manusia dan Kegelisahan

Senin, 16 Mei 2011

1. Pengertian Kegelisahaan.

Kegelisahaan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala;  duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara; dan lain-lain.
                   
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.

2. 3 Macam Kegelisahaan.  

Menurut Sigmund Freud ahlipsikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu sebagai berikut : 

(a). Kecemasan obyektif.

      Kecemasan tentang suatu pengalaman sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
     Kenyataan yang pernah dialami seseorang misalnya pernah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutannya itu demikian hebatnya sehingga kecoa merupakan binatang yang  mencemaskan.

(b).  Kecemasan neorotis (syaraf).

Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :

(1)  Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa seseuatu yang hebat akan terjadi.
(2)  Bentuk Ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Contoh : Seorang wanita takut sama kucing, karena dulu pernah dicakar hingga mengelurakan darah yang cukup banyak.

(3)  Rasa Takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. 
Contohnya : Seseorang yang tidak biasa menyanyi atau bicara didepan umum, seenaknya saja disuruh menyanyi, maka ia gelisah, gemetar, dll.

( c ).  Kecemasan moril.

       Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memilikibennacam-macam emosi antara lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
       Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pemyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.
      Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikianmenimbulkan kecemasan moril.

3. Sebab-sebab orang gelisah.

Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. 

Contoh :
            Bila ada suatu tanda bahaya, orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh hidup, dan mungkin hak nama baik.


4. Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan.

Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

Contoh :
          Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.


5. Pengertian Keterasingan.


      Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
     Terasing  atau  keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pemah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain. 

Yang menyebabkan orang  berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

6. Pengertian Kesepian.

     Kesepian merupakan kondisi yang tidak menyenangkan, dan berdasarkan pengalaman berhubungan dengan tidak mencukupinya kebutuhan akan bentuk hubungan yang akrab atau intimasi (Sullivan dalam perlman & Peplau, 1982). Sermat (dalam Peplau & Perlman, 1982) berpendapat bahwa kesepian merupakan hasil dari interpretasi dan evaluasi individu terhadap hubungan sosial yang dianggap tidak memuaskan. Orang akan merasa kesepian bila intensitas hubungan social yang diharapkannya tidak sesuai atau kurang dari apa yang merupakan kenyataannya.

7. Sebab-sebab terjadinya kesepian.

     Bermacam-macam penyebab terjadinya kespian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.

Sebab- sebabnya sebagai berikut :

Delusi

Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman
Halusinasi
     Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti din orang dapat juga berhalusinasi. 

Keadaan Emosi
    Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. 

8. Pengertian Ketidakpastian.

  
     Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikiran kacau.
     Ketidak pastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah. Lulus  atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidak pastian ini akan merugikan, karena status dari karir itu terancam. Karena ketidak pastian ini akan merugikan, karena status dari karir itu terancam. Karena ketidak pastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubungan ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.

9. Sebab-Sebab Terjadi Ketidakpastian.

Orang yang pikirinya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang baru.

Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah : 

1. Obsesi 
Obsesi merupakan gejala neuroso jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan,atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia. 
Contoh : 
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawan yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi .

2. Phobia 
Ialah rasa takut yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau  kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

3. Kompulasi 
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.

Contoh : 
keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikata ingin membeli, mampu juga dia (kleptomania) keinginan minum-minuman keras, orang itu  bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung.

4. Histeria 
     Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain   

5. Delusi 
     Menunjukan pikiran yang kurang beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. 

6. Halusinasi 
    Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi.

7. Keadaan Emosi 

10. Usaha-Usaha Mengatasi Ketidakpastian.


     Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya.
     Bila penyebabnya rindu obatnya yaitu deipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia bisa dilatih sedikit demi sedikit, sehingga tidak takut lagi.
    Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalh karena pengalaman. Jadi, yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.


Sumber :

- MKDU : ILMU BUDAYA DASAR

-    journal.mercubuana.ac.id/data/bhn-IBD-9.doc

Opini :

Kegelisahan pada setiap diri manusia adalah hal yang wajar. Kegelisahan akan muncul ketika hak-haknya tidak terpenuhi dan dalam keadaan yang tidak baik karena prilakunya. Sesuatu akibat tidak akan muncul jika tidak ada penyebanya. Jadi, penyebab dari kegelisahan paling besar karena prilakunya sendiri.

Tapi bisa juga karena pengalaman yang lalu(phobia) dan sebagainya. Jika karena pengalaman masa lalu, coba diobati atau dilawan demi sedikit. Bila karena prilaku yang buruk, ya tinggal di evaluasi dan jangan dilakukan lagi di masa depan.



0 komentar:

Posting Komentar