Bab.9 Manusia dan Harapan

Senin, 23 Mei 2011


1. Manusia dan Harapan

     Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang tersebut. Harapan bisanya berpengaruh sedikit kepada masa depan.

     Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi. 
Jadi, Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia dan harapan agar dapat dicapai. Dibantu dengan doa kepada tuhan.
Contoh :
Seorang mahasiswa yang berwiraswata yang rajin. Pantas dia berharap usahanya menjadi besar dan maju sejak mulai digarap.

2. Persamaan Harapan & Cita-cita.

Terdapat persamaan antara harapan dengan cita-cita. Yaitu sama-sama menginginkan sesuatu di masa depan/sekarang. Perbedaannya harapan tidak terlalu muluk yang diharapkan, sedangkan Cita-cita harus setinggi bintang( Karena bila itu meruapakan sesuatu yang kemungkinan besar dapat tercapai, itu adalah kenyataan).



3. Penyebab Manusia Mempunyai Harapan.

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap Lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya.
Ada dua hal yang mendorong manusia bergaul dengan dengan manusia lain sehingga memunculkan harpan. Yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan Kodrat.
      Kodrat ialah sifat, keadaaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
            Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Kodrat juga terdapat pada binatang, Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawa dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan Kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
Dorongan kebutuhan Hidup.
      Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam keebutuhan hidup. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.
       Manusia Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a) Kelangsungan Hidup (survival)
b) Keamanan (Safety)
c) Hak dan kewajiban mencinatai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan ( status )
e) perwujudan cita-cita ( self actualization).
Kelangsungan hidup (survival)
      untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang pangan dan papan. setiap bayi begitu lahir di bumi menangis, ia telah mengharapkan diberi makan/minum.
Keamanan.
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Sejak lahir kita telah membutuhkan keamanan. Walaupun secara fisik keadaanya dalam bahaya, keyakinan bahwa tuhan memberikan perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.
Hak dan kewajiban mencinatai dan dicintai.
        Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.

diakui lingkungan
Setiap manusia membutuhkan status.

4. Pengertian Kepercayaan



Kepercayaan adalah dasar pribadi subyektif untuk perilaku individu, sedangkan kebenaran adalah sebuah negara tujuan independen dari individu, misalnya, fakta.

Ada sebuah uacapan, yang sering kita dengar :
- Ia tidak percaya pada diri sendiri
- Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya
- Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.


Dari contoh diatas, bahwa dasar kepercayaab itu adalah kebenaran.
 Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.

5. 3  Teori Kebenaran.
    
Kebenaran merupakan kunci kebahagian manusia. Itulah sebanya manusia selalu berusaha mencari mempertahankanm memperjuangkan kebenaran.
1.)  Teori Pragmatis
       Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
       Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang tidak berguna (useless).
2)  Teori Koherensi atau konsistensi
     Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis.  Dan dianggap benar bila peryataan itu koherensi dengan peryataan-peryataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh : Setiap Manusia punya pengalaman. Tori manusia. Tori akan merasakan pengalaman tentang apapun.
3)  Teori Korespondensi
     Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut.

6. 4 jenis kepercayaan.
Dasar Kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itudapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
2. Kepercayaan kepada orang lain
3. Kepercayaan kepada pemerintah
4. Kepercayaan kepada Tuhan.

7. Usaha2 Manusia untuk Meningkatkan Kepercayaan.

kepercayaan kepada tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak.
Usaha itu antara lain :

a) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka  menolong, dermawan, dan sebagainya.
d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e) menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

Sumber :
MKDU : Ilmu Budaya Dasar
http://bunyamingunadarma.wordpress.com/2010/03/27/manusia-dan-harapan
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2095574-pengertian-kepercayaan

Opini :
Setiap manusia pasti punya harapan, karena itu manusia dan harapan selalu berhubungan hampir setiap saat. Hampir apapun keadaan yang sedang terjadi, sedang apa , dll. Seperti saat naik kereta, main game, dibagikan nilai, apa lagi jika kendaraan yang sedang dinaiki lagi bermasalah. Dia akan meminta yang tebaik untuk kesalamatan dia.

Harapan ada yang besar maupu yang kecil. Jika harapan itu kecil atau menengah maka masih disebut harapan, jika termasuk yang besar disebut cita-cita. Semakin besar cita-cita harus semakin besar juga usaha yang dilakukan. Karena Allah SWT mengucapkan " Man zadda wa jadda ", siapa yang bersungguh-sungguh maka akan setimbal balasanya. Bahkan ketika manusia itu usahanya kuat walaupun tidak mengenal tuhan, Kemungkinan besar harapannya terkabul. Tapi lebih baik lagi setelah berusaha tinggal menyerahkannya ke Tuhan.

0 komentar:

Posting Komentar