Manusia dan Penderitaan

Senin, 07 Maret 2011

  1. Pengertian penderitaan
   Penderitaan berasal dari kata derita. Derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan / menanggung. Jadi, Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitan itu dapat berupa lahir / batin atau lahir batin.

    Penderitan termasuk realitas dunia dan manusia. Itenitas penderitaan bertingkat – tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya itensitas penderitaan. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energy untuk bengkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

   Baik dalam alquran maupun kitap suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.

 2. Siksaan

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan / jasmani, dan dapat pula berupa siksaa jiwa/ rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
   Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak di berbagai media massa.

Siksaan yang sifatnya psikis, misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
    Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tiak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi / tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar pertamanya? Akibat dari kebimbangan seseorang berada pada keadaan yang tidak menentu sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu.

    Kesepian dialami alah seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri/ jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami petapa / biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.

    Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu / lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dll. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu semakin hebatnya sehingga sangat menganggu.


3. Siksaan yang sifatnya psikis.

Siksaan yang sifatnya psikis, yaitu :
1. kebimbangan
2. kesepian dan
3. ketakutan.

   Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tiak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi / tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar pertamanya? Akibat dari kebimbangan seseorang berada pada keadaan yang tidak menentu sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu.
    Kesepian dialami alah seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri/ jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami petapa / biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.
    Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu / lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dll. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu semakin hebatnya sehingga sangat menganggu.

4. Kekalutan mental

      Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.






5. Gejala-gejala seseorang mengalami kekalutan mental.

Kita dapat melihat seseorang yang mau mengalami kekalutan mental. Sehingga dapat mencegahnya biar tidak mengalaminya.

Gejala –gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
  1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyerih pada lambung
  2. Nampak pada kejiwaanya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

6.  Tahap-tahap gangguan kejiwaan 
     Gangguan kejiwaan tidak langsung dialami begitu saja dan langsung besar. Ada tahapan-tahapannya seperti semua hal di dunia ini. Dibawah ini adalah tahap-tahap gangguan kejiwaan.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
  1. Gangguan jejiwaan nampak pada gejala – gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
  2. Usaha mempertahankan diri, dengan cara negative, yaitu mundur / lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya. Sehingga tidak memnekan perasaanya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan / memecahkan persoalan
  3. Kekalutan merupakan titik patah (mental break down) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
7. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental.
Kekalutan mental adalah suatu  akibat dari tindakakannya sendiri. Karena, tak mungkin ada akibat jika tidak ada sebab.
Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
  1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani / mental yang kurang sempurna, hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukan dan menghancurkan mentaknya.
  2. Terjadinya konflik social budaya akibat mnorma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada pada masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
  3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social, over acting sebagai overcompensatie.
 8. proses-proses kekalutan mental              
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative.  Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Sumber :     MKDU : Ilmu Budaya Dasar  
Opini : 
Saya akan sedikit memberikan opini pada salah satu point.manusia adalah makhluk ciptaan Allah. SWT  yang sangat sempurna dibandingkan makhluk lain, begitu juga dengan kekompleksan yang ada pada setiap diri manusia itu sendiri. manusia ternyata tak selamanya berbahagia saja. terkadang manusia juga mempuyai penderitaan dalam hidupnya. salah satunya kekalutan mental.   kekalutan mental yang terjadi pada manusia biasanya timbul karena adanya masalah yang sangat mengganggu pikirannya. Dari pikirannya sendiri timbullah kegalauan dalam hatinya dan mengusik perasaannya yang biasanya tenang, sehingga terjadilah kekalutan mental. Semakin berat memikirkan masalahnya maka semakin besar kekalutan mental yang terjadi dalam dirinya.    Seharusnya dihadapi saja satu-persatu. Karena setiap masalah pasti mempunyai jalan keluarnya, kemungkinan kecil setiap masalah tak mampu untuk diselesaikan. Kekalutan yang timbul karena masaalah itu dijadikan beban didalam hati dan pikiran manusia itu sendiri.  Jauhkanlah masalah yang berat dari pikiran dan hati anda agar kita tidak mudah mengalami kekalutan mental yang sangat besar. Dan hadapi supaya makin hilang. Sehingga tidak timbul penderitaan yang besar.  

    0 komentar:

    Posting Komentar